Kamis, 22 September 2011

Rijsbergen Bicara Soal Kondisi Timnas


Detiksport/Meylan Fredy
 Amsterdam - Wim Rijsbergen buka suara terkait kritik yang datang padanya. Pelatih asal Belanda itu berbicara soal kondisi fisik pemain, Irfan Bachdim, serta skuad timnas yang disebutnya tak bisa menerima kebenaran.

Rijsbergen dapat kritik tajam dari beberapa pihak menyusul komentar yang dia keluarkan usai Indonesia kalah 0-2 atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2014 beberapa pekan lalu. Ujung pangkalnya adalah komentar pedas yang dia tujukan pada pemainnya usai laga.

Buntut dari kejadian tersebut adalah pernyataan mundur dari tujuh anggota timnas, sebagaimana diklaim Bambang Pamungkas. Siapa-siapa saja nama pemain tersebut hingga kini tidak diketahui dengan pasti.

Soal kisruh di tubuh timnas tersebut ternyata terdengar juga di Belanda. Sebuah media asal Negeri Kincir Angin itu, de Pers, sempat melakukan wawancara dengan Wim terkait apa yang terjadi di 'Skuad Merah Putih'.

"Mereka (PSSI) menaruh harapan tinggi pada saya, tapi saya dikasih seleksi pemain yang tidak fit. Ketika saya harus mengayomi anak-anak ini lima hari menjelang pertandingan penting, mereka sudah berminggu-minggu tidak latihan," sahut Wim.

"Pada pertandingan berikut, pemain unggulan pergi, terkait masalah pribadi. Konyol. Ia sebenarnya malas berangkat ke Teheran. Setelah itu, dua pemain lain hengkang, begitu saja," lanjut dia sebagaimana diberitakan Radio Nederland Wereldomroep.

Satu yang juga disoroti Wim adalah soal Irfan Bachdim. Meski tak menyebut nama penyerang Persema Malang itu, Irfan dikritik karena lebih sibuk dengan kariernya sebagai aktor, di mana ketika itu dia sibuk melakukan pengambilan gambar untuk film 'Tendangan dari Langit'.

Muara dari hal tersebut adalah keterlambatan datang ke tempat latihan, yang ternyata juga terjadi pada beberapa pemain lain.

Sementara soal aksi mogok pemain dan keberatan beberapa pihak terkait komentarnya soal ketidaklayakan Indonesia main di level internasional, dia menyebut timnas sulit menerima kebenaran.

"Mereka datang terlambat pada latihan, bahkan sampai empat hari. Jelas saya mengangkat masalah itu."

"Mereka susah sekali menerima kebenaran. Saya sangat terbuka kepada pemain saya. Saya berusaha supaya permainan mereka lebih baik. Bahwa mereka kemudian marah dan mogok, itu sangat mengecewakan," tuntas Wim.

Soal kurang kompetitifnya Indonesia di level internasional, Alfred Riedl juga sependapat dengan Wim. Dalam jumpa pers pengumuman dirinya dikontrak Laos, Riedl meminta Indonesia berbicara dulu di level Asia Tenggara sebelum menatap tingkat Asia dan level Dunia.
detiksport

Tidak ada komentar: