Kamis, 29 September 2011

Cadangan Timah RI akan Habis dalam 10 Tahun


Ilustrasi (Foto: Reuters)
Jakarta - Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) menegaskan, penghentian ekspor timah harus dilakukan. Jika tak dilakukan, cadangan timah Indonesia yang saat ini hanya 900.000 ton akan habis kurang dari 10 tahun.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) Rudy Irawan mengatakan pada tahun 2010 Indonesia mengekspor kurang lebih 90.000 ton timah. Dengan belum ditemukan adanya cadangan baru, maka jika terus diekspor akan habis dalam waktu singkat.

"Sepuluh tahun lagi, kalau tak dijaga akan habis. Dijual murah tanah air, barang langka timah ini, sayang kalau dijual murah. Seharusnya yang diekspor barang jadi, tapi selama ini yang diekspor batangan," katanya saat dihubungi detikFinance, Rabu (28/9/2011).

Menurut Rudy walaupun Indonesia mengekspor 90.000 ton timah batangan. Namun setiap tahunnya Indonesia juga harus mengimpor balik produk jadi dari timah sebanyak 130.000 ton.

"Kita impor dari negara yang bukan penghasil timah seperti Jepang, Korea, Singapura, harganya sudah 5 kali lipat,"katanya.

Ia mencatat selain Indonesia, saat ini negara yang masih menghasilkan timah di dunia adalah China, Amerika Latin termasuk Peru. Khusus China, Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki cadangan timah 3,5 juta ton namun mereka hanya pergunakan untuk kebutuhan dalam negerinya. Kemudian negara Amerika Latin secara keseluruhan memiliki cadangan sebanyak 2,5 juta ton, termasuk Peru yang memiliki cadangan timah 1 juta ton

"Dengan total cadangan tersisa 900.000 ton ironisnya kita sebagai produsen nomor dua tapi eksportir utama dunia," katanya

Seperti diketahui langkah penghentian ekspor timah sudah menjadi kesepakatan pelaku timah di dalam negeri yang didukung oleh pemerintah daerah Bangka Belitung.

"Ini kesepakatan oleh gubernur bangka belitung pemain timah termasuk swasta dan pemerintah. Sudah ada peraturan gubernur, akan di bawa ke menteri ESDM, peraturan menteri akan segera digodok terkait kuota," katanya

Produksi timah Indonesia selama ini berasal dari Bangka Belitung mencapai 8.500 ton per bulan ke pasar global. Rencana Indonesia menghentikan ekspor timah itu sempat membuat harga timah melonjak hingga 7,3% menjadi US$ 21.795 per ton pada Selasa. Namun harga sudah turun lagi menjadi 2,5% menjadi US$ 21.250 per ton.

Tidak ada komentar: