TEMPO.CO,
Surabaya-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh memberikan nama
mobil listrik type city car karya mahasiswa ITS dengan nama E&C di
halaman Gedung Rektorat Kampus ITS Sukolilo Surabaya Sabtu 26 Januari
2013.
"Saya bukan ahli bahasa, tapi saya harap dengan E&C
ITS bisa jadi motivator" kata M. Nuh,E&C mirip Easy dalam bahasa
Inggris artinya mudah.
Kendaraan dengan kapasitas empat
penumpang ini dirancang dengan sistem battery management system. Artinya
mobil ini menggunakan energi batterai lithium pollimer (Lippo) dengan
daya sebesar 5 Kwh, yang mampu menempuh jarak 45 kilometer.
Menteri Nuh memuji ketekunan mahasiswa ITS yang mampu melahirkan mobil
listrik tersebut. Banyak pelajaran berharga dari mobil listrik ITS ini.
Menurutnya, ini lah wujud peran perguruan tinggi sebagai pencerah bagi
masyarakat.
M. Nuh mengibaratkan mobil dengan seri plat L.10
itu seperti falsafah payung. Meski tidak dapat menghentikan hujan,
payung itu dapat membantu menghindari dari kehujanan dan kemudian bisa
mengantarkan sampai tujuan.
Menurutnya, tantangan tetap ada,
tetapi karya mahasiswa ini patut kita apresiasi guna menyongsong masa
depan bangsa. Mobil ITS, kata M. Nuh, dinilai bisa menjawab tantangan
masa depan. Dia meminta ITS menggandeng perguruan tinggi lainnya di
Indonesia untuk pengembangan mobil E&C.
Muhammad Nur
Yuniarto, dosen pembimbing jurusan teknik mesin ITS, mengatakan riset
mobil tersebut telah dilakukan sejak 2011 lalu. Pembuatan mobil ini
menelan biaya sekitar Rp 400-500 juta.
Menurut Nur, ITS
berterimakasih dengan pemberian nama E&C oleh Menteri Pendidikan.
Dengan nama itu E&C ITS semakin memudahkan penamaan mobil listrik
generasi berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar