Air Minum Isi Ulang
- Membeli air yg bisa langsung diminum di depot-depot Air Minum Isi
Ulang makin diminati masyarakat. Tapi sebaiknya, air yg dibeli dari
depot Air Minum Isi Ulang dimasak lagi sebelum diminum.
Meski
depot-depot Air Minum Isi Ulang tersebut mendaur air bersih dgn
standar yg ada menggunakan alat penyaring seperti ultraviolet atau
bahan lainnya, namun belum jaminan bakteri-bakteri terutama E.coli akan
hilang.
"Rata-rata
50 persen air isi ulang tersebut mengandung bakteri E.coli, karenanya
masyarakat disarankan untuk memasaknya kembali sebelum diminum," ujar
Dr R Budi Haryanto, SKM, MKes, MSc dalam acara Unilever Pureit:
Teknologi Pemurni Air Siap Minum Terlindung dari Kuman berbahaya
Penyebab
"Risiko
bayi terkena diare 3 kali lebih tinggi pada bayi yg mengonsumsi Air Minum Isi Ulang dibandingkan dgn bayi yg tidak mengonsumsi. Hal ini
karena biasanya air tersebut langsung diminum," ujar dosen FKM UI.
Diare
menduduki peringkat kedua sebagai penyebab kematian balita dan balita
yg minum air tercemar akan memiliki risiko lebih tinggi. Fenomena ini
menunjukkan pentingnya metode pengolahan air yg efektif dan efisien,
sehingga air yg dikonsumsi bisa terbebas dari mikroorganisme berbahaya.
Budi
menuturkan proses yg digunakan oleh depot Air Minum Isi Ulang tersebut
sebenarnya sudah benar, dan penyaring yg digunakan seperti ultraviolet
memang bisa digunakan menyaring bakteri atau senyawa kimia yg terdapat
di dalam air.
Tapi
permasalahannya adalah siapa yg bisa menjamin bahwa penyaring tersebut
diganti secara teratur, karena biasanya yg menjaga depot bukanlah sang
pemilik yg sudah mendapatkan training tapi orang lain. Untuk itu
pengawasannya harus diperketat.
Jika
masyarakat masih mengonsumsi Air Minum Isi Ulang yg berasal dari
depot-depot, maka sebaiknya air tersebut dimasak kembali atau dilewatkan
pada dispenser yg air panas untuk mengurangi kontaminasi bakteri.
Sumber: health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar