Selasa, 28 Februari 2012

Cara Penyajian Susu Formula Yang Benar

104875 meracik susu formula Cara Penyajian Susu Formula Yang BenarBeberapa hari lalu Menkes pernah mengumumkan bahwa susu formula yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi, walaupun DPR tetap mendesak agar Menkes mengumumkan merk susu formula yang tercemar bakteri Enterobacter sakazakii (ES). Namun Menkes mengaku tidak pernah terlibat dalam penelitian yang dilakukan IPB beberapa tahun lalu tersebut dan penelitian IPB ini merupakan penelitian akademik yang data dan hasilnya sepenuhnya merupakan hak IPB. Tidak ada kewajiban dari IPB untuk melaporkan hasil penelitian akademik tersebut ataupun data awalnya kepada Menteri Kesehatan. Hingga saat ini peredaran susu formula tetap stabil dengan tetap berada dalam pengawasan ketat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bahkan untuk memberikan jaminan keamanan pangan termasuk susu formula, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sampling dan  pengujian secara berturut-turut pada tahun 2008, 2009, 2010 dan awal Februari 2011 terhadap susu formula bayi menunjukkan seluruh sampel yang diuji tidak mengandung Enterobacter sakazakii.
Walaupun susu formula aman, sesuai dengan UU No.36/2009 tentang Kesehatan bahwa setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, maka para ibu yang mempunyai bayi tetap dianjurkan memberikan air susu ibu secara Eksklusif (ASI Eksklusif) yaitu memberikan ASI saja kepada bayi usia 0-6 bulan dan dilanjutkan sampai berusia 2 tahun. Setelah bayi berusia 6 bulan boleh diberikan makanan pendamping ASI. Hanya pada kondisi dengan indikasi medis tertentu, yaitu kondisi medis bayi dan/atau kondisi medis ibu yang tidak memungkinkan pemberian ASI eksklusif, maka susu formula boleh diberikan.
Menkes juga menyampaikan informasi untuk para pemakai susu bubuk formula bahwa susu bubuk formula bukanlah suatu produk yang steril dan dapat terkontaminasi oleh kuman yang menyebabkan penyakit. Oleh karena itu perlu memperhatikan cara penyajian susu formula yang benar agar efek dari kontaminasi tersebut dapat diminimalisir sekecil mungkin.
Cara menyajikan susu formula yang benar adalah sebagai berikut :

  1. Cuci tangan terlebih dahulu hingga bersih dengan menggunakan sabun untuk mencegah kontaminasi dengan lingkungan.
  2. Gunakan air yang dimasak sampai mendidih lalu dibiarkan selama 10-15 menit agar suhunya turun menjadi tidak kurang dari 70 derajat Celcius.
  3. Siapkan susu sebanyak yang dapat dihabiskan bayi dan sesuai takaran yang dianjurkan pada label, lalu aduk hingga tercampur merata.
  4. Segera tutup kemasan dengan rapat untuk menghindari paparan udara luar terlalu lama. Simpanlah susu di tempat yang kering dan bersih, jangan di tempat yang lembab, karena selain disukai oleh bakteri juga mudah disergap oleh semut.
  5. Sisa susu yang telah dilarutkan harus dibuang setelah 2 jam.
  6. Selalu perhatikan batas kadaluwarsa kemasan susu formula untuk menghindari keracunan dan kontaminasi.
Ingat, menjaga sanitasi dan hygiene sangat penting untuk mencegah kontaminasi dari bakteri ini khususnya terkait dengan penyiapan, penyimpanan, dan penyajian produk formula bayi.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: