Anggota masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam Panitia
Mangayubagyo Pernikahan Agung Kraton Yogyakarta akan menyelenggarakan
aneka kegiatan seni budaya serta sosial yang diikuti tidak saja
masyarakat Yogyakarta tapi juga masyarakat luar Yogyakarta yang berada
di Yogyakarta.
Pada, Minggu (16/10) Panitia Mangayubagyo Pernikahan Agung Kraton
Yogyakarta bekerjasama dengan masyarakat Manggarai, Nusa Tenggara Timur
(NTT) di Yogyakarta akan menyelenggarakan “Pentas Seni Budaya Manggarai”
di Halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Minggu (16/10).
Penyelenggaraan “Pentas Seni Budaya Manggarai” ini diselenggarakan
untuk turut menyukseskan penyelenggaraan pernikahan putri bungsu Sri
Sultan Hamengku Buwono X, GKR Bendara dengan KPH Yudanegara Minggu-Rabu
(16-19/10).
Julius Felicianus dalam acara “Pentas Seni Budaya Manggarai” akan
mementaskan 15 tari khas Nusa Tenggara Timur. Salah satu tari yang akan
dipentaskan adalah Tari Tabuh Gendang yang akan memperlihatkan para
penari yang beradu terampil membunyikan gendang.
Sri Paduka Paku Alam akan mengawali menabuh bedug yang kemudian
direspon oleh para pemain lainnya,” ungkap Yulius, salah satu panitia
acara “Pentas Seni Budaya Manggarai” Rabu (12/10). Acara “Pentas Seni
Budaya Manggarai” akan dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Makna saling merespon tersebut menurut Julius bisa dipahami sebagai
cara masyarakat Manggarai yang merasa senang dengan keberadaan dirinya
yang diterima sangat baik masyarakat Yogyakarta. Sehingga hal tersebut
menunjukkan antara masyarakat Manggarai dan Yogyakarta bisa saling
menyapa, bahu membahu saling menjaga dan hidup harmonis seperti irama
yang ditampilkan gendang yang ditabuh.
Sementara pada Senin-Selasa (17-18/10) sepanjang pagi hingga siang
hari akan diselenggarakan pentas tari dari berbagai daerah di Indonesia
yang diselenggarakan masyarakat daerah luar Yogyakarta yang berada di
Yogyakarta.
Benteng Vredeburg akana menjadi tempat pementasan kesenian seperti
Barongsai, Reog Ponorogo, tari Angguk, tari Dayak. Sedang pada Senin
malam para seniman akan menyelenggarakan Malam Sastra juga di Benteng
Vredeburg.
Selasa (18/10) Panitia Rakyat Mangayubagyo Pernikahan Agung Kraton
Yogyakarta akan mennghadirkan 200 angkringan di sepanjang Malioboro
untuk ikut mewarnai kirab penganten Kraton Yogyakarta menuju Kepatihan.
200 angkringan yang berisi jajanan maupun minuman khas Yogyakarta
merupakan persembahan para pengusaha, perusahaan atau perorangan
masyarakat Yogyakarta. Makanan dan minuman yang berada di 200 angkringan
itu bisa dinikmati masyarakat secara gratis.
Julius Felicianus menerangkan, semua kegiatan dalam rangka
mangayubagyo pernikahan agung Kraton Yogyakarta merupakan wujud rasa
ikut bahagia dari rakyat Yogyakarta kepada Kraton Yogyakarta yang tengah
menyelenggarakan pernikahan agung.
“Karena rakyat memandang selama ini bisa hidup tenteram dan damai di
bawah kepemimpinan beliau Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta keluarga
besar kraton. Ini adalah bentuk gugur gunung sekaligus bakti kepada
Kraton Yogyakarta,” tegas Yulius yang juga Direktur Galang Press. (J0gjanews.com/Joe)
1 komentar:
Selamat menenpuh hidup baru aja ya untuk kedua mempelai.
Posting Komentar